Tuesday 15 April 2014

Jenis Ikan yang terbaik dan aman bagi ibu Hamil - Blog Jenis - Jenis Ikan

<b>Jenis Ikan</b> yang terbaik dan aman bagi ibu Hamil - Blog Jenis - Jenis Ikan


<b>Jenis Ikan</b> yang terbaik dan aman bagi ibu Hamil

Posted: 06 Apr 2014 06:23 AM PDT

 Ikan yang baik bagi ibu hamilBagi seorang ibu yang sedang hamil, mencukupi kebutuhan gizi yang baik sangat diperlukan. Ibu hamil sangat memerlukan gizi untuk mempertahankan vitalitas dan kekebalan tubuh, sementara bayinya memerlukan nutrisi yang cukup untuk perkembangan yang baik. Dalam hal ini Ikan adalah makanan yang sangat dianjurkan untuk ibu hamil. Ikan terutama kaya akan asam lemak omega 3, yang sangat diperlukan bagi perkembangan otak bayi. Sementara bagi si Ibu, omega 3 juga diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya. Tak hanya itu saja, ikan juga merupakan salah atau sumber protein hewani selain daging dan telur. Secara umum semuanya diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan manusia.

Baca juga :

Pada dasarnya semua jenis ikan baik bagi kesehatan manusia, khususnya bagi perkembangan janin dan kesehatan bumil. Namun sayangnya, para ahli menemukan bahwa beberapa jenis ikan laut termasuk makanan laut lainnya mengandung polutan yang disebut dengan merkuri.
Ikan yang mengandung merkuri yang tinggi berpotensi merugikan perkembangan sistem saraf pusat bayi, baik dikonsumsi ibu yang sedang menyusui, lebih-lebih bagi ibu yang sedang mengandung.

Merkuri bisa terbentuk pada lingkungan secara alami, dan terakumulasi dalam sebuah rantai makanan akuatik. Di banyak negara bahkan sudah ditemukan bahwa polusi juga dapat meningkatkan kadar merkuri. Namun, sebagian besar ikan yang hidup di perairan laut samudera hindia yang meliputi Australia memiliki tingkat merkuri yang sangat rendah. Tingkat rendah merkuri dari ikan yang hidup diwilayah tersebut tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat umum. Namun bagi Wanita hamil, menyusui, dan anak-anak di bawah enam perlu membatasi asupan makanan laut tertentu lainnya untuk mengurangi kadar merkuri.

Fakta merkuri

  • Semua ikan mengandung tingkat kadar merkuri, dan ini terjadi secara alami didalam lingkungan perairan.
  • Khususnya bagi Wanita hamil dan menyusui, wanita yang berencana hamil, dan anak-anak di bawah enam tahun dan harus membatasi mengkonsumsi beberapa jenis ikan yang dikenal tinggi merkuri tidak lebih dari satu porsi setiap dua minggu. Hal ini seperti Ikan seperti hiu, ikan todak, makarel raja, dan ikan marlin, sangat dikenal tinggi kadar merkuri – termasuk jenis ikan karang seperti kerapu.
  • Semua jenis ikan lainnya yang dikategorikan amanpun tetap harus dibatasi, yang direkomendasikan adalah 2 sampai 3 kali perminggu.
  • Merkuri tidak akan berkurang dengan teknik mengolah seperti pengalengan, pendinginan, atau memasak.

Manfaat Ikan bagi kesehatan, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, wanita mau hamil, dan anak-anak.

  • Ikan sangat kaya akan nutrisi sehat, yang merupakan bagian penting dari diet seimbang terutama untuk wanita hamil dan menyusui.
  • Ikan mengandung asam lemak Omega – 3, yodium, vitamin B12, yang penting untuk perkembangan sistem saraf pada janin dan anak-anak.
  • Ikan juga mengandung protein tinggi dan rendah lemak jenuh.
  • Penelitian menunjukkan bahwa Omega 3 dalam bentuk alami lebih mudah diserap, daripada dalam bentuk suplemen.
  • Meningkatkan kecerdasan anak

Jenis ikan yang baik dan aman bagi ibu hamil

Masih banyak ikan yang mengandung Omega – 3 tinggi dan aman bagi wanita hamil dan menyusui.
Ikan dan makanan laut yang kadar merkuri rendah meliputi: lobster berduri, ikan forel, cumi-cumi, ikan putih, kepiting, ikan lele, mullet, Ikan teri, udang karang, ikan salmon, tiram dan tilapia. Termasuk Salmon Atlantik, salmon kaleng, tuna kalengan dalam minyak, ikan haring dan sarden, juga relatif rendah merkuri.

Baca juga : Khasiat ikan Gabus bagi Balita

Meskipun beberapa jenis ikan diketahui mengandung merkuri yang rendah, konsumsi tetap harus dibatasi untuk 2-3 kali dalam seminggu.


Enam <b>jenis ikan</b> diusulkan peroleh sertifikat MSC - ANTARA News

Posted: 15 Apr 2014 12:37 AM PDT

Nusa Dua (ANTARA News) - Enam jenis ikan tangkap yang menjadi komoditas ekspor andalan diusulkan memperoleh sertifikat dari Dewan Penata Layanan Kelautan (The Marine Stewardship Council/MSC) agar bisa diterima di pasar global.

"Ada enam jenis ikan yang kami ikutkan sertifikasi MSC, yakni cakalang, tuna mata besar, tuna sirip kuning, rajungan, kakap merah, dan kerapu," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P Hutagalung di sela-sela Konferensi Perikanan Dunia di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Ia menilai sertifikasi itu sangat penting karena tuna dan cakalang memberikan kontribusi sekitar 18 persen dari total ekspor perikanan selama 2013 senilai 4,2 miliar dolar AS.

"Sertifikasi ini sekaligus untuk program perbaikan sektor perikanan secara berkesinambungan. Apalagi sekarang importir selalu mempertanyakan sertifikat MSC untuk memastikan, apakah ikan-ikan yang ditangkap itu memperhatikan kelestarian lingkungan," ujarnya.

Sampai saat ini belum satu pun perusahaan perikanan di Indonesia yang mendapatkan sertifikat MSC. Namun pada konferensi kedua di Nusa Dua itu, sudah ada lima perusahaan yang ikut program sertikasi, salah satunya dari Bali.

Menurut Saut, selain mahal, untuk mendapatkan sertifikat itu perusahaan dan mitranya dari kalangan nelayanharus melalui proses pengujian yang sangat ketat.

Apalagi dari enam juta nelayan dan pembudidaya ikan di Indonesia berada pada skala kecil. Bahkan untuk perikanan tangkap, dari sekitar 560 ribu unit kapal yang beroperasi di perairan wilayah Indonesia, termasuk di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia sekitar 98 persen berukuran di bawah 30 gross ton sehingga sertifikasi itu menjadi beban tersendiri.

"Saat pertama kali kami perkenalkan sertifikasi ini pada 2008, banyak perusahaan dan nelayan yang demo. Sekarang kesadaran untuk sertifikasi itu mulai tumbuh. Bahkan, perusahaan mulai mengajak rekan-rekannya untuk ikut sertifikasi," ujarnya.

Ia menargetkan dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan sudah ada perusahaan perikanan di Indonesia yang mengantongi sertifikat MSC.

Untuk merealisasikan program tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong mitra kerja nelayan mengikuti program sertifikasi itu.

"Kami tidak ingin buru-buru dulu karena biayanya besar dan membebani perusahaan. Beruntung beberapa perusahaan dan nelayan mendapatkan bantuan dari Anova (perusahaan penyuplai perikanan untuk pasar Eropa dan Amerika Serikat) dan WWF (organisasi nonpemerintah internasional yang peduli terhadap lingkungan) mendukung pendanaan sertifikasi," kata Saut.

Pada 2013, nilai ekspor cakalang dan ikan tuna mencapai 765 juta dolar AS atau setara 660 ribu ton dan rajungan 369 juta dolar AS.

Pasar utama cakalang dan ikan tuna adalah Uni Eropa yang mampu menghasilkan devisa senilai 180,2 juta dolar AS, Jepang 170,4 juta dolar AS, dan Amerika Serikat 113,8 juta dolar AS.

"Betapa pentingnya kontribusi cakalang, tuna, dan rajungan sehingga kami ikutkan program sertifikasi sekaligus untuk menjaga citra produk perikanan nasional di pasar global," kata Saut menambahkan.

Sebagai lembaga ekolabel perikanan internasional di negara-negara berkembang, MSC memastikan ikan yang dipasarkan di dunia ditangkap tanpa merusak lingkungan dan berkesinambungan.

No comments:

Post a Comment