Tuesday 31 March 2015

Jenis Ikan Hias Air Tawar Yang Mudah Dipelihara - Aneka Info - Blog Jenis - Jenis Ikan

<b>Jenis Ikan</b> Hias Air Tawar Yang Mudah Dipelihara - Aneka Info - Blog Jenis - Jenis Ikan


<b>Jenis Ikan</b> Hias Air Tawar Yang Mudah Dipelihara - Aneka Info

Posted: 11 Mar 2015 06:27 AM PDT

ikan hias air tawarIkan hias merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dipelihara oleh masyarakat saat ini, selain disukai para penghobi ikan hias. Ikan ikan hias ini juga banyak dipelihara agar sebuah rumah atau ruangan menjadi lebih menarik lagi. Namun bagi anda yang suka dengan kebun dan tanaman, anda juga dapat membuat kolam ikan air tawar agar tampilan kebun atau tanaman hias anda menjadi lebih baik. Biasanya jenis ikan hias aquarium merupakan salah satu jenis ikan hias yang banyak digemari. Jenis ikan hias di dunia saat ini cukup beragam jenisnya dan ukurannya bahkan diperkirakan saat ini ikan hias tawar khususnya mempunyai lebih dari 400 spesies dan lebih dari 1100 jenis dan namanya. Lalu apa jenis ikan hias yang disukai oleh masyarakat Indonesia ?

 Jenis ikan hias air tawar yang mudah dipelihara

Berikut ini sejumlah jenis ikan hias air tawar yang mudah dipelihara baik di kolam maupun di aquarium. Namun saya akan perkenalkan terlebih dulu beberapa jenis ikan air tawar yang bisa anda pelihara dikolam. Jenis ikan yang bisa anda pelihara di kolam yaitu jenis ikan koi. Ikan koi merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dipelihara di Indonesia. Ikan ini berasal dari Jepang dan menyebar ke dataran China sampai ke Indonesia sekitar abad ke 18. Ikan dengan nama latin Cyprinus carpio L ini mempunyai berbagai jenis warna, dari 1 warna, perpaduan 2 warna sampai dengan lebih dari 3sampai 4 warna dalam 1 ikan sekaligus. Di beberapa negara seperti Jepang dan China, ikan koi ini merupakan salah satu ikan yang mendatangkan hoki atau rejeki.

Selain koi, ikan jenis komet merupakan salah satu jenis ikan yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Ikan yang masih kekerabat dengan ikan mas ini cukup mudah di dapatkan dibeberapa pedagang ikan hias. Ikan ini mempunyai berbagai jenis warna dari warna merah, warna putih sampai dengan warna hitam, warna emas dan kuning. Sedangkan jenis ikan hias air tawar yang mudah dipelihara di aquarium seperti berikut ini.

Jenis ikan hias air tawar yang mudah dipelihara yang pertama yaitu ikan koki. Ikan yang mempunyai nama latin carrasius auratus ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar aquarium yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia. Ikan ini berasal dari negeri Tiongkok dan menyebar ke dataran asia tenggara di abad ke 18 dan saat ini cukup berkembang bahkan di seluruh dunia. Ikan ini mempunyai ciri khas yaitu perutnya yang buncit, ekor yang bercabang sampai dengan warna warnanya yang terang. Warna merah, kuning dan putih merupakan beberapa warna yang cukup banyak ditemui dipasaran.

Selain ikan koki, jenis ikan hias air tawar yang mudah dipelihara berikutnya yaitu ikan arwana. Ikan ini memang tidak ada matinya seperti halnya ikan oscar dan ikan louhan. Ikan ini juga merupakan salah satu perlambang status sosial seseorang bahkan salah satu jenis ikan arwana yaitu ikan arwana super red merupakan jenis ikan arwana termahal sampai saat ini. Ikan ini meskipun mahal namun cukup mudah dalam perawatan dan pemeliharaan. Hal yang perlu diperhatikan jika anda memelihara ikan air tawar baik di aquarium dan kolam ini yaitu sirkulasi air yang sering diganti dan dibersihkan dan tentunya juga pemberian pakan yang teratur. Itulah beberapa jenis ikan air tawar yang bisa anda pelihara di rumah anda.

Artikel lain yang berhubungan dengan ikan hias dapat anda baca disini

tags: , , ,

Related For Jenis Ikan Hias Air Tawar Yang Mudah Dipelihara

1001 Tipe <b>Jenis</b> Nama <b>ikan</b> Laga Crowntail, dan Cupang Plakat <b>...</b>

Posted: 10 Mar 2015 08:31 PM PDT

Ikan Cupang

Berbagai nama-nama ikan pelaga aduan seperti ikan laga liar ikan pelaga aduan ini banyak sekali terdapat di persawahan atau rawa-rawa, ikan cupang betta fish drangon atau cupang Plakat banyak sekali jenis2 nya seperti Halfmoon Plakat Dragon Black atau lain-Nya, di balik nama2 ikan cupang Plakat ada juga nama-nama ikan cupang lainnya yaitu ikan cupang crowntail atau pelaga sisir yang cantik dengan corak ekor seperti selendang, ikan ini sangat baik untuk ikan hias Buat Hiasan di dalam akuarium, 

Nah para Pengemar ikan cupang di BLOg betta fish aceh. Maka dibawah ini saya akan membagikan Gambar-Gambar Ikan Laga berserta info dengan jenis jenis nya.

Jenis-Jenis ikan Laga Krowntail Dan Plakat
Jenis-Jenis ikan Laga Crowntail Dan Plakat Dragon

Cupang Plakat Halfmoon

Jenis crowtail Ikan cupang
Jenis crowtail Betta Fish

Jenis Pelaga sisir
Jenis Pelaga sisir

Jenis Plakat Halfmoon
Jenis Plakat Halfmoon

Jenis jenis Induk Plakat dan crowntail

cupang Halfmoon

Jenis cupang Crowntail Merah
Jenis cupang Crowntail Merah

Betta crowtail type
Betta crowtail type

1001 betta spenledens
1001 betta spenledens
Anda Baru Saja melihat  Info beberapa jenis-jenis ikan Laga dalam kategori 1001 betta spenledens Indoinesia. Tipe - Tipe ataupun jenis nama ikan Laga Crowntail, Betta fish Plakat Halfmoon.

Mengenal <b>Jenis</b>-<b>Jenis Ikan</b> mas Koki (Bagian 1) - Media Ronggolawe

Posted: 19 Mar 2015 09:08 AM PDT

Sebagai ikan pajangan maskoki termasuk jenis ikan hias yang banyak disukai oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Bentuk badan dan warnanya yang berfariasi dengan geraknya yang mempunyai ciri khas tersendiri membuat mas koki tampil seolah pragawati air tawar.

Dibalik ikan yang mempunyai bentuk badan "buntek" dan berpenampilan imut-imut itu ternyata memiliki sejarah tersendiri yang panjang sebelum akhirnya menjadi ikan yang mempunyai bentuk unik seperti sekarang ini. Dengan cara alami mupun campur tangan manusia, terjadi mutasi dan persilangan beberapa kali yang bersifat menetap. Bentuk aneh yang dihasilkan justru menyebabkan ikan ini jadi favorit, hobiss di seluruh dunia hingga saat ini

Screenshot_1

Konon jenis ikan crucian carp (Carassius auratus)lah yang menjadi nenek moyang mas koki, walaupun jika dilihat sepintas ikan tersebut sangat berbeda penampilannya jika dibandingkan dengan mas koki yang ada saat ini. Mas koki mempunyai bentuk badan bundar dan cantik, sebaliknya tubuh crucian carp mempunyai bentuk yang panjang mirip ikan mas konsumsi yang banyak dipelihara di Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kromosom, para ahli telah sepakat menyatakan adanya hubungan erat antara Crucian carp dengan maskoki. Menurut mereka, crucian carp memang memiliki pertalian yang kuat dengan maskoki. Crucian carp adalah jenis ikan yang pertama kali mendapat sebutan goldfish, walaupun tak ada persamaan bentuk dengan maskoki. Dari crucian carp itulah nantinya diturunkan seluruh varietas maskoki dengan beragam bentuk dan warna seperti yang bisa kita jumpai sekarang ini.

Mutasi Yang Terjadi Secara Spontan
Sebenarnya tak ada catatan yang berhasil ditemukan mengenai mutasi yang terjadi mengenai mutasi yang terjadi pada crucian carp. Namun mayoritas para ahli menyatakan Cina adalah tempat pertama kali ditemukannya nenek moyang maskoki. Berdasarkan perkiraan para ahli, bentuk mas koki modern bisa muncul dikarenakan adanya mutasi secara besar-besaran yang dialami crucian carp. Perubahan bentuk badan dan warna ikan terjadi melalui

suatu proses evolusi secara spontan.
Kejadian tersebut diawali dengan ditemukannya pertama kali ikan ini di Negeri Cina pada tahun 800–1000. Pada waktu itu tampuk pemerintahan Cina dipegang Dinasti Sung (960 – 1279). Penemuan ikan tersebut terus berkembang sampai suatu saat muncul crucian carp berpenampilan aneh. Di Chiang Su Cheng dan Che Chiang Chen dua distrik yang terletak di Cina pertama kali dihasilkan ikan karper berwarna merah. Penampilan ikan ini cukup membuat geger warga distrik dikarenakan adanya perbedaan warna dengan ikan pada umumnya.

Ada yang menduga mutasi berawal dari perubahan warna tubuh menjadi keemasan. Turunan yang berwarna merah keemasan ini disebut scarlet crucian. Proses perubahan atau mutasi warna merah itu terjadi secara bertahap. Mula-mula warna hitam berubah menjadi kuning berbintik-bintik. Selanjutnya seluruh tubuh yang telah berubah menjadi kuning, berganti lagi dengan warna oranye. Warna terakhir ini kemudian berubah jadi lebih tua hingga menjadi merah cerah.

Di samping mutasi warna, mutasi berlanjut pada bentuk sirip ekor. Sirip yang semula hanya terdiri satu lapis beralih menjadi lebih dari satu lapis, misalnya tiga atau empat lapis. Bentuk sirip juga mengalami perubahan, dari yang normal berganti menjadi bentuk mirip ekor merak.

Setelah adanya mutasi secara spontan terjadi, penampilan crucian carp berhasil menarik minat masyarakat untuk mengembangbiakkannya. Melalui teknik kawinsilang antar individu berlainan ras, maka terciptalah berbagai bentuk dan warna masa kini. Penampilannya yang indah dan lucu membuat ikan ini amat digemari sebagian masyarakat dunia sebagai hewan peliharaan. Akhirnya orang membedakannya dengan crucian carp. Maskoki inipun akhirnya diberi nama ilmiah Carrasius carrasius varauratus.

Selanjutnya, penulis akan mengupas berbagai macam jenis ikan maskoki yang ada di dunia. Hal ini berguna untuk mengetahui jenis koki apa yang kita punya. Adapun untuk ikan maskoki sendiri sampai saat ini sudah terdapat kurang lebih 200 ras yang beragam. Walaupun sudah banyak sekali peternak ikan koki yang sudah menemukan strain baru namun belum begitu terangkat namanya. Oleh sebab itu penulis akan membahas ikan maskoki dari jenis yang sudah populer di kalangan kita saja.

Aneka Jenis Ikan Mas koki :

1. Lionhead : Mas koki lionhead adalah jenis ikan koki yang paling terkenal di Jepang. Keistimewaannya terletak pada kepalanya yang mempunyai jambul sampai menutupi bagian mukanya, mirip rambut pada kepala singa jantan. Sepintas terkadang mirip anjing buldog.

Bentuk badannya proporsional, tidak terlalu pendek atau terlalu panjang, siripnya pun kecil. Jika kita lihat dengan seksama maka pada bagian pangkal ekornya berbentuk condong dan melengkung ke bawah. Ekornya kecil namun mekar, warna badannya kuning emas dan warna jambulnya merah. Namun ada juga yang berwarna hitam legam dan dikenal dengan julukan "Buldog".

Screenshot_2

2. Ranchu : Ikan mas koki jenis ranchu mempunyai bentuk badan yang bundar dan bungkuk, bentuk kepalanya hampir mirip lion head.ciri khas yang lainnya adalah tidak adanya sirip atas atau dorsal sama seperti lion head. Keistimewaannya terletak pada bentuk badan serta warnanya yang metalik. Ekornya pendek sehingga tampak agak sulit berenang. Harus menggoyangkan badannya seolah menari jika berenang. Dihasilkan dari persilangan maskoki lionhead. Secara keseluruhan mempunyai bentuk yang sangat unik, bahkan dijuluki sebagai "Goldfish King" atau Raja Ikan Mas. Variasi warna ikan maskoki ranchu ini juga banyak sekali, diantaranya merah, oranye, putih, merah putih, biru, hitam, hitam putih dll.

Screenshot_3

3. Oranda : Maskoki oranda adalah salah satu mas koki yang mempunyai strukur tubuh dan juga bentuk kepalanya hampir mirip dengan Koki Lionhead. Bedanya hanya pada sirip punggung, koki oranda memiliki sirip punggung, sedangkan lionhead tidak ada. Kemudian jika lionhead cenderung bulat dan besar, mas koki oranda badannya lebih terlihat panjang, ekornya pendek sehingga tampak lucu saat berenang, tetapi ada juga yang memiliki ekor yang panjang bagai mayang terurai. Ekor oranda yang berkualitas seakan menyatu dengan badannya serta hampir tidak terlihat pangkal ekornya. Beberapa orang menganggap oranda juga merupakan keturunan dari lionhead, namun beberapa pihak membantahnya dengan mengatakan bahwa oranda dihasilkan dari persilangan fantail.

Screenshot_4

4. Ryukin : Ikan mas koki ryukin berasal dari negara Jepang, ciri umumnya adalah memiliki sirip yang sangat besar. Bahkan dua kali lipat badannya. Selain itu punggungnya yang bungkuk terlihat seperti punuk unta dengan mulut yang menonjol ke depan. Keistimewaan pada jenis ini adalah mempunyai fariasi warna yang banyak, selain itu Ryukin mempunyai warna yang cerah. Warna merah marun, putih, merah, merah putih dan abu – abu metalik mendominasi ikan jenis ini. Ikan maskoki ryukin mampu mencapai panjang lebih dari 20cm jika perawatannya maksimal.

Screenshot_5

5. Fantail : Koki Fantail memiliki struktur dan bentuk tubuh yang hampir sama dengan jenis koki Ryukin. Tubuh koki fantail lebih bulat dengan ekor yang mekar panjang. Sirip atasnya berdiri tegak dan sirip bawahnya berjumlah 4 buah.

Screenshot_6

6. Calico : Koki Calico di kita dikenal juga dengan nama koki pancawarna, mempunyai ciri khas bercak – bercak hitam kecil yang muncul di sisik dan sirip yang berwarna metalik. Keistimewaan ikan ini adalah bercak hitam kecil yang tidak beraturan tersebut saling tumpang tindih dengan warna merah, kuning dan oranye.

Screenshot_7

7. Black Moor : Black moor merupakan jenis ikan mas koki yang banyak beredar di pasaran. Warna nya hitam gelap diselingi warna kuning emas. Matanya yang besar melotot menambah kesan keindahan pada ikan ini. Ada mitos yang menyebutkan bahwa ikan mas koki black moor dapat membuang kesialan jika kita pelihara.

Screenshot_8

8. Mata Balon Atau Bubble Eye : Ikan mas koki mata balon mulai ditemukan di negara Cina. Bentuknya sangat unik dikarenakan posisi matanya yang tertutup gelembung besar. Gelembung di mata tersebut berukuran sangat besar, inilah yang membuat ikan mas koki bubble eye terlihat tidak proporsional dan jika kita asal-asalan merawatnya gelembung tersebut akan pecah. Namun dengan perawatan yang optimal maka gelembung di mata ikan tersebut akan besar kembali seperti sebelumnya.

Screenshot_9

9. Sisik Mutiara atau Pearl Scale : Pearl scale juga termasuk ikan mas koki yang paling unik. keistimewaan yang sangat mencolok dari ikan ini adalah sisik nya yang timbul seperti kulit buah sarikaya. Dipanggil ikan mas koki mutiara atau pearl scale karena sisiknya yang timbul berwarna seperti mutiara. Badannya yang bulat dan gemuk membuat sisiknya semakin terlihat menggemaskan. Selain itu sirip – siripnya juga berukuran kecil. Berasal dari Jepang dan di negara asalnya diberi nama Chinsurin. Pearl scale mempunyai dua farian, yaitu yang sering disebut mutiara tikus untuk pearl scale yang tidak berjambul dan Lion head pearl scale untuk yang mempunyai jambul.

Screenshot_10

10. Choten Gan Atau Celestial Eye : Terlihat sangat aneh karena posisi matanya yang menengadah ke atas dan disangga oleh kantung mata yang cukup besar, bentuk badan cenderung panjang dan tidak mempunyai sirip atas. Ikan mas koki ini berasal dari Korea dan China.

Screenshot_11

Bersambung… (Ali Kenari- Dari berbagai sumber)

Comments

comments

Wednesday 4 March 2015

Media Mata Pelajaran Elektronika: Jenis-jenis ikan lele budidaya - Blog Jenis - Jenis Ikan

Media Mata Pelajaran Elektronika: <b>Jenis</b>-<b>jenis ikan</b> lele budidaya - Blog Jenis - Jenis Ikan


Media Mata Pelajaran Elektronika: <b>Jenis</b>-<b>jenis ikan</b> lele budidaya

Posted: 25 Feb 2015 08:58 PM PST


Ikan lele (Clarias Sp.) banyak tersebar di perairan Asia dan Afrika. Jenis ikan lele sangat banyak, tidak semua ikan lele cocok untuk dibudidayakan dan dikonsumsi. Hanya dari jenis-jenis tertentu saja yang bisa dibudidayakan untuk tujuan konsumsi.

Jenis-jenis ikan lele yang dibudidayakan biasanya memiliki sifat unggul seperti pertumbuhan cepat dan tahan terhadap penyakit. Selain itu, ia harus bisa tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang mempunyai kepadatan tinggi dan kondisi air minim.

Ikan lele banyak hidup di perairan air tawar hingga air payau. Beberepa peternak lele di Pantura Jawa berhasil membudidayakan ikan lele di tambak bekas bandeng dan udang. Pada dasarnya, ikan lele hidup secara nocturnal, aktif bergerak di malam hari. Di perairan bebas lele berada di tempat-tempat air tergenang yang cenderung tenang seperti rawa, danau dan daerah sungai yang agak terlindung. Biasanya ikan ini memilih tempat-tempat yang teduh dan membuat lubang-lubang ditanah.

Ikan lele termasuk pada jenis ikan karnivora atau pemakan daging. Di alam ikan ini menyantap cacing, kutu, larva serangga dan siput air. Pada keadaan tertentu ia bisa memangsa sesamanya alias kanibal. Biasanya, ikan lele menjadi kanibal karena tak ada makanan lain dan faktor perbedaan ukuran. Lele yang lebih besar akan memangsa kawanan yang lebih kecil.

Ikan lele berkembang biak dengan telur, dan telurnya dibuahi secara eksternal. Musim perkembangbiakan lele secara massal terjadi diawal musim hujan. Dibeberapa kasus masih membiak sepanjang musim hujan. Ikan lele memijah didorong oleh faktor kelimpahan air dan kualitas air, dimana pada musim hujan air cukup banyak dan kualitasnya lebih baik. Lele juga memijah ketika ada rangasangan berupa bau tanah. Tanah yang terjemur kemudian terendam air akan mengeluarkan bau khas yang merangsang ikan memijah. Kondisi ini biasanya terjadi saat hujan tiba.

Di Indonesia, setidaknya terdapat dua spesies ikan lele yang biasa dibudidayakan masyarakat. Yaitu spesies Clarias Batrachus dan Clarias Gariepinus. Dari dua spesies ini, ada beberapa ikan lele yang dikategorikan unggul yaitu lele dumbo, lele sangkuriang dan lele phyton. Setiap jenis ikan lele tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Berikut penjelasan dari jenis-jenis ikan lele budidaya di Indonesia.

1. Ikan lele lokal

Ikan lele lokal. [foto: wikipedia]

Ikan lele lokal memiliki nama latinClarias Batrachus, merupakan jenis ikan lele yang dikenal luas di masyarakat. Sebelum lele dumbo diperkenalkan di Indonesia, para peternak biasa membudidayakan ikan lele jenis ini. Namun saat ini sangat jarang peternak yang membudidayakan jenis lele lokal karena dipandang kurang menguntungkan. Lele lokal memilikiFood Convertion Ratio (FCR) yang tinggi, artinya rasio pakan yang diberikan terhadap berat daging yang dihasilkan tinggi. Perlu lebih dari satu kilogram pakan untuk menghasilkan satu kilogram daging dalam satu siklus budidaya. Selain itu, pertumbuhan lele lokal terbilang sangat lambat. Lele lokal yang berumur satu tahun masih kalah besar dengan lele dumbo berumur 2 bulan!

Terdapat tiga jenis lele lokal yang ada di Indonesia, yaitu lele hitam, lele putih atau belang putih dan lele merah. Diantara ketiga jenis lele itu, lele hitam paling banyak dibudidayakan untuk konsumsi. Sedangkan lele putih dan merah lebih banyak dibudidayakan sebagai ikan hias. Lele lokal memiliki patil yang tajam dan berbisa, terutama pada lele muda. Apabila menyengat, racun yang terdapat pada patil bisa membunuh mangsanya dan bagi manusia bisa membuat bengkak dan demam.

2. Ikan lele dumbo

Ikan lele dumbo. [foto: wikipedia]

Ikan lele dumbo pertama kali didatangkan ke Indonesia dari Taiwan pada tahun 1985. Ikan ini menjadi favorit dikalangan peternak karena pertumbuhannya yang cepat dan badannya yang bongsor dibandingkan dengan lele lokal. Sebagai perbandingan, lele dumbo berumur 2 bulan besar badannya bisa dua kali lipat dibanding lele lokal berumur satu tahun.

Menurut keterangan eksportirnya, lele dumbo merupakan hasil perkawinan antara Ikan lele asal Taiwan Clarias Fuscus dengan ikan lele asal Afrika Clarias Mosambicus. Namun keterangan lain menyebutkan lele dumbo lebih mirip denganClarius Gariepinus yang hidup di perairan Kenya, Afrika. Banyak literatur yang menggolongkan lele dumbo kedalam jenis yang kedua, termasuk artikel ini. Untuk pastinya, perlu penelaahan lebih lanjut dalam mengungkap asal-usul lele dumbo.

Dari sisi fisik, ikan lele dumbo bisa dibedakan dengan lele lokal dari warnanya yang hitam kehijauan. Lele dumbo juga akan bereaksi ketika terkejut atau stres, kulitnya berubah menjadi bercak-bercak hitam atau putih dan kemudian akan berangsur-angsur kembali ke warna awal. Lele dumbo memiliki patil seperti lele lokal, namun patilnya tidak mengeluarkan racun. Lele dumbo juga cocok dipelihara di kolam tanah karena tidak mempunyai kebiasaan membuat lubang. Secara umum, lele dumbo bisa tumbuh lebih cepat, lebih besar dan lebih tahan terhadap penyakit dibanding lele lokal. Namun dari sisi rasa, daging lele dumbo lebih lebih lembek. Sebagian orang menganggap daging ikan lele lokal lebih enak rasanya dibanding lele dumbo.

3. Ikan lele sangkuriang

Ikan lele sangkuriang. [foto: keboen-ikan.com]

Ikan lele sangkuriang resmi dilepas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004. Penelitian ikan lele sangkuriang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi sejak tahun 2002. Penelitian ini berawal dari kekhawatiran para peternak dengan menurunnya kualitas lele dumbo yang beredar di masyarakat. Penurunan disebabkan oleh kesalahan dalam menghasilkan benih dan penyilangan yang terjadi secara terus menerus. Hingga akhirnya diupayakan untuk mengembalikan sifat-sifat unggulnya dengan cara persilangan balik (back cross).

Ikan lele sangkuriang dihasilkan dari indukan betina lele dumbo generasi ke-2 atau F2 dan lele dumbo jantan F6. Induk betina merupakan koleksi BBPAT, keturunan F2 dari lele dumbo yang pertama kali didatangkan pada tahun 1985. Sedangkan indukan jantan merupakan keturunan F6 dari keturunan induk betina F2 itu. Penamaan Sangkuriang diambil dari cerita rakyat Jawa Barat tentang seorang anak yang bernama Sangkuriang yang mengawini ibunya sendiri. Sama seperti yang dilakukan BBPAT yang mengawinkan lele jantan F6 dengan induknya sendiri lele betina F2.

Dari hasil perkawinan ini ternyata didapatkan sifat-sifat unggul seperti kemampuan bertelur hingga 40.000-60.000 butir per sekali pemijahan. Jauh berbeda dengan kemampuan bertelur ikan lele lokal yang berkisar 1.000-4.000 butir. Lele Sangkuriang juga lebih tahan terhadap penyakit, dapat dipelihara di air minim, dan kualitas daging yang lebih baik.

Hanya saja kelemahannya, peternak tidak bisa membenihkan lele Sangkuriang dari induk lele Sangkuriang. Apabila ikan lele Sangkuriang dibenihkan lagi, kualitasnya akan turun. Jadi pembenihan lele Sangkuriang harus dilakukan dengan persilangan balik.

Saat ini BBPAT sedang menggodok varian baru lele Sangkuriang, yaitu ikan lele Sangkuriang II. Jenis ini merupakan perbaikan dari Sangkuriang I. Ikan lele ini persilangan antara indukan jantan F6 Sangkuriang I dengan indukan betina F2 lele dari Afrika. Indukan lele Afrika dipilih karena ukurannya yang besar, bisa sampai 7 kilogram. Hal ini dipandang bisa memperbaiki sifat genetis lele Sangkuriang. Berdasarkan pemulianya, yaitu BBPAT, ikan lele Sangkuriang II pertumbuhannya lebih besar 10 persen ketimbang Sangkuriang dan bobotnya pun lebih bongsor.

Ikan lele sangkuriang II belum dilepas secara bebas. Pihak BBPAT masih melakukan uji multilokasi di daerah Bogor (Jawa Barat), Gunung Kidul (Yogyakarta), Kepanjen (Jawa Timur) dan Boyolali (Jawa Tengah). Daerah tersebut memang dikenal sebagai sentra-sentra produksi lele nasional.

5. Ikan lele phyton

Ikan lele phyton. [foto: keboen-ikan.com]

Berbeda dengan varietas unggul lainnya yang biasanya ditemukan oleh para peneliti, ikan lele phyton ditemukan oleh para peternak ikan lele di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada tahun 2004. Ikan lele phyton merupakan hasil dari silangan induk lele eks Thailand F2 dengan induk lele lokal. Sayangnya tidak diketahui apa spesies dari indukannya dan dari generasi keberapa indukan ikan lele lokalnya berasal. Menurut para penemunya, indukan didapat dari ikan lele lokal yang banyak dibudidayakan masyarakat setempat secara turun temurun. Tapi berdasarkan beberapa literatur, lele phyton berasal dari induk betina lele eks Thailand F2 dengan induk jantan lele dumbo F6.

Ikan lele phyton mempunyai ketahanan terhadap cuaca dingin, tingkat kelangsungan hidup (survival rate) lebih dari 90%. Sementara itu, FCR mencapai 1, artinya satu kilogram pakan menjadi satu kilogram daging dihitung mulai benih ditebar sampai panen dengan siklus pemeliharaan selama 50 hari.

Pada awalnya proyek Ikan lele phyton ini dilakukan untuk menjawab keluhan para peternak lele di Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang. Mereka sering mengalami kerugian karena tingkat mortalitas yang tinggi dari benih lele yang dibeli dipasaran, seperti lele dumbo. Benih lele tersebut rupanya tidak cocok dibudidayakan di Desa Banyumundu yang beriklim dingin, pada malam hari berkisar 17 derajat celcius. Dengan metode try and error selama lebih dari 2 tahun akhirnya mereka menemukan varietas lele yang kemudian dinamakan Ikan lele phyton. Kualitas lele phyton ini juga diakui oleh Dinas Perikanan Budidaya Provinsi Banten.

Sesuai dengan namanya, lele phyton memiliki bentuk kepala seperti ular phyton. Gerakannya lebih lincah dari lele dumbo dan rasa dagingnya lebih gurih, tidak lembek. Dari segi rasa, lele phyton lebih mendekati lele lokal.