Mengenal Jenis-Jenis Makanan Ikan (akuariumhiasku) | Kebiasaan makan (feeding habits) suatu jenis ikan mencakup dua hal, yaitu jenis-jenis makanan dan cara makan dari ikan terkait. Pemahaman mengenai feeding habits memiliki arti penting untuk memberikan jenis makanan yang cocok dan disukai ikan sehingga makanan tersebut dapat termakan.
Pengetahuan mengenai jenis-jenis
makanan ikan sangat penting karena dengan pengetahuan ini dapat dibuat makanan yang sesuai dengan sifat-sifat alami ikan yang bersangkutan. Secara alami,
makanan ikan dapat dibedakan menjadi 5 macam golongan, yaitu makanan nabati, makanan hewani, makanan campuran nabati dan hewani, plankton, serta detritus.
1. Makanan nabati
Makanan nabati adalah makanan yang berupa bahan tumbuh-tumbuhan berukuran besar (makroskopik) yang mudah dilihat secara kasat mata. Ikan yang makanannya berupa bahan-bahan nabati ini disebut ikan herbivora atau ikan vegetaris.
Beberapa contoh makanan nabati antara lain adalah ganggang benang atau alga filamen, seperti Chaetomorpha, Enteromorpha, Cladophora, dan Spirogyra. Beberapa sayuran, seperti kangkung air (Ipomoea aquatica), eceng gondok (Eichhornia erassipes), daun talas (Colacasia esculenta), dan daun pepaya (Carica papaya) dapat dijadikan makanan nabati untuk ikan.
Beberapa contoh jenis-jenis ikan herbivora atau vegetaris antara lain tawes (Puntius javanicus), nilem (Osteochilus haselti), jelawat (Leptobarbus houeveni), sepat siam (Trichogaster pectoralis), bandeng (Chanos chanos), gurami besar (Osphronemus gouramy), dan baronang (Siganus javus).
Ikan-ikan herbivora pada umumnya mudah menerima makanan tambahan maupun pakan buatan. Beberapa makanan tambahan yang diberikan, misalnya dedak halus, bungkil kelapa, bungkil kacang, isi perut hewan ternak, dan sisa-sisa sayuran. Pemberian makanan buatan sebaiknya dicampur bahan hijauan, seperti tepung daun turi, tepung daun lamtoro, tepung daun singkong, dan tepung fitoplankton yang terbuat dari Chlorella sp., Spirulina sp., dan Tetraselmis sp.
|
eceng godok |
|
azorla |
2. Makanan hewani
Makanan hewani adalah makanan yang berasal dari bagian-bagian hewan makroskopik atau makanan yang berdaging. Ikan- ikan yang makan bahan hewani dinamakan ikan karnivora atau ikan pemakan daging. Kelompok ikan tersebut sering juga dinamakan ikan buas. Daging yang diberikan dapat berupa bangkai maupun hewan hidup yang berukuran kecil.
Hewan – hewan yang sering menjadi mangsa ikan karnivora antara lain jenis – jenis ikan kecil, seperti ikan seribu (Lebistes reticulatus), kepala timah, sisik mulik atau ralan curing (Panchax panchax), teri (Stolephorus commersonii), anakan ikan, siput-siput kecil, larva serangga, dan cacing tubifek (cacing sutra atau cacing rambut).
Beberapa contoh ikan karnivora antara lain gabus (Ophiocephalus striatus), betutu (Oxyeleotris marmorata), sidat (Anguilla spp), oskar (Astronotus ocellatus), belut sawah (Monopterus albus), arwana (Schleropages formosus), kakap putih (Lares calcalifer), kerapu (Ephinephelus sp.), kakap merah (Lutjanus argentimaculatus), dan cucut macan (Galeocerdo rayneri).
Ikan-ikan karnivora umumnya agak sulit menerima makanan tambahan, terutama pakan buatan. Jenis ikan ini biasanya menyukai makanan yang tanpa cincangan atau gilingan daging ikan atau hewan-hewan lainnya yang masih segar. Apabila diberi makanan buatan, ikan jenis ini membutuhkan latihan yang lama dan biasanya diberikan dalam keadaan basah. Komposisinya harus banyak mengandung bahan hewani dan aromanya cukup merangsang (aroma daging).
|
cacing sutra |
|
kutu air |
3. Makanan Campuran (Nabati dan Hewan)
Makanan campuran adalah makanan yang terdiri dari bahan nabati dan hewani. Jenis bahan makanan ini dapat dimakan selagi masih hidup, seperti ganggang algae, lumut, larva serangga, dan cacing, maupun dimakan dalam bentuk benda mati, seperti kotoran hewan, kotoran manusia, limbah industri pertanian, serta bangkai.
Ikan yang suka menyantap makanan campuran disebut ikan omnivora (ikan pemakan segala atau pemakan campuran). Beberapa contoh ikan omnivora, antara lain ikan mas tombro (Cyprinus caprio), maskoki {Carassius auratus), mujair (Tillapia mossambica), dan lele {Clarias batrachus).
Ikan omnivora lebih mudah menerima pakan tambahan maupun pakan buatan sewaktu masih burayak, benih, atau setelah dewasa. Misalnya lele Selain memangsa makanan hewani, lele juga melahap makanan nabati, dan tidak akan menolak jika diberi makanan pelet.
4. Plankton
Plankton adalah organisme yang hidup melayang-layang di dalam air. gerakannya pasif, dan hanya mengikuti arah arus karena tidak mampu untuk melawan gerakan air. Secara biologis plankton terdiri dari dua macam golongan yaitu plankton nabati atau plankton tumbuh-tumbuhan (fitoplankton) dan plankton hewani atau plankton binatang (zooplankton). Ikan yang makanannya utamanya plankton disebut pemakan plankton atau plankton feeder.
Beberapa contoh jenis plankton nabati antara lain Chlorella, Tetraselmis, Skeletonema, Isochrysis, Dunaliella,dan Spirulina. Contoh plankton hewani antara lain adalah Brachionus, Daphnia, Moina, Cyclops, Calanus, Trigiopus, dan Artemia.
Contoh ikan pemakan plankton antara lain tambakan (Helostoma temminckii) dan ikan layang {Decapterus russeli). Ikan pemakan plankton, burayak maupun yang dewasa dapat menerima makanan urn pakan buatan. Akan tetapi, bentuk makanan itu harus gan bentuk makanan aslinya, yaitu berupa tepung, butiran-mpun serpihan-serpihan halus (flake). Untuk burayak, pakan biasanya diberikan dalam bentuk suspensi (butiran-butiran jtkan dalam air).
5. Detritus
Detritus adalah kumpulan bahan organik yang telah hancur dan terdapat Jika di darat, hancuran bahan organik berasal dari tumbuh – tumbuhan maupun dari hewan, seperti alga, bakteri, cendawan, protozoa, kotoran hewan, kotoran manusia, limbah industri, dan limbah pertanian. Ikan yang suka makan detritus disebut pemakan detritus (detritus feeder). Contoh ikan pemakan detritus antara lain belanak {Mugil cephalus). Belanak suka mengambil hancuran lumut sutra (Chaetomorpha) dan lumut perut ayam (Enteromorpha) yang terdapat di dasar perairan.
Ikan pemakan detritus dapat menerima makanan tambahan dan pakan buatan dalam bentuk hancuran sehingga mempunyai sifat-sifat fisik yang mirip dengan detritus. Hal tersebut dikarenakan ikan-ikan pemakan detritus suka mengambil makanan yang mengendap di dasar perairan.
Sumber : perikananindonesia(.)com
No comments:
Post a Comment