Thursday, 20 March 2014

Diharapkan, IKAN Bireuen Harus Jenis Ikan Bace - Koran Bireuen - Blog Jenis - Jenis Ikan

Diharapkan, <b>IKAN</b> Bireuen Harus <b>Jenis Ikan</b> Bace - Koran Bireuen - Blog Jenis - Jenis Ikan


Diharapkan, <b>IKAN</b> Bireuen Harus <b>Jenis Ikan</b> Bace - Koran Bireuen

Posted: 16 Mar 2014 04:42 AM PDT

Pelantikan Ikan

KoranBireuen – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Anti Narkoba (IKAN) Aceh, Syahrul Maulidi, SE, mengukuhkan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IKAN Kabupaten Bireuen di halaman Pendopo Bupati setempat, Sabtu (15/3/2014) malam.

Syahrul Maulidi dalam sambutannya antara lain menyampaikan, IKAN (Ikatan Keluarga Anti Narkoba) merupakan sebuah Lembaga baru di Aceh untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba.

Dikatakannya, IKAN akan terus berenang  menyerang musuh narkoba yang sedang melanda generasi bangsa di Aceh. Untuk itu, IKAN tentu butuh air agar dapat berenang maksimal dalam memberantas segala bentuk ancaman narkoba.

Sementara Wakil Bupati Bireuen, Ir H Mukhtar Abda MSi, dalam sambuatnnya antara lain menyambut baik pembentukan IKAN Kabupaten Bireuen. Diharapkannya, keberadaan IKAN ini akan sangat membantu tugas pihak berwajib dalam pemberantasan narkoba di wilayah Kabupaten Bireuen.

Pengukuhan DPW IKAN Kabupaten Bireuen itu juga diisi dengan tausiyah agama yang disampaikan Tgk Syahril Ramadhan. Dalam tausiyahnya Tgk Syahril Ramadhan mengemukakan, pemberantasan narkoba yang sedang melanda generasi bangsa merupakan tanggung jawab kita semua dan bukan hanya tanggung jawab IKAN.

Disebutkannya, IKAN yang dibentuk di Bireuen harus jenis ikan bace (ikan gabus). Sebab, ikan tersebut kalau tak ada air, dalam lumpur pun bisa hidup dan  berenang. "Kalau jenis ikan lainnya, ya harus ada air asin atau air tawar. Kalau tidak, akan mati tak bisa berenang seperti ikan bace," jelas Tgk Syahril Ramadhan.

Pengurus DPW IKAN Bireuen yang dilantik tersebut terdiri dari, Ketua Erry Seprinaldi, SSTP,S.Sos, MSi, Wakil Ketua Safrizal, Sekretaris Desi Safrina, S.Sos, Wakil Sekretaris Emilia, SE, Bendahara Fajri, Wakil Bendahara Sukmawati.

Bidang Perencanaan Program Ketua Idham Rasyid, S.Pd dan anggota Mulyadi, Irwanda  A.Md dan Rida Fani Bulan. Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga, Ketua Murdani, anggota Maya Deviani, Faisal A.Md dan Safrizal A.Md.

Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Ketua, Zulkarnaini, SE, anggota Ria Zulzannah S.Pd dan Fadlun. Bidang Komunikasi dan Informasi, Ketua Najib Zakaria, S.Pdi, anggota Ernawati, S.Pd, Ali Alkhatam, SE.

Bidang Konsultasi dan Advokasi, Ketua Hera Yanti, S.Pd, M.Psi, anggota Raziah S.Sos dan Husni. Bidang Sosial dan Kemasyarakatan, Ketua Andri Saputra SSTP, anggota Nilawati S.Sos dan Rahmatsyah Harahap, S.Sos.

Pengukuhan pengurus DPW IKAN Bireuen tersebut turut dihadiri, unsur Muspida, Kepala BNNK Bireuen Drs Agussalim, para Kadis, Badan Kantor serta sejumlah undangan lainnya. (HAR Djuli)

Mengenal Dan Cara Merawat <b>Ikan</b> Cupang HiasHewan Peliharaan

Posted: 18 Mar 2014 03:30 AM PDT

Bagi anda yang memiliki hobi merawat ikan cupang hias mungkin catatan ini bisa menambah pengetahuan tentang seputar ikan cupang. Sebagaimana ikan Betta sp., cupang hias termasuk ke dalam ordo Labyrinthici dari familia Anabantiadae. Jadi  masih satu keturunan dengan kissing gourame, sepet, dan ikan betik. Ciri khas dan ordo ini adalah kemampuannya bernapas dengan jalan mengambil oksigen langsung dan udara.
ikan cupang, Mengenal ikan cupang, Cara Merawat Ikan Cupang, cupang Hias, ikan cupang hias, ternak cupang, budidaya cupang
Hal ini dimungkinkan karena adanya alat pernapasan yang dikenal dengan nama labyrinth, yang terletak di dalam rongga insang sebelah atas. Karena itu, tak mengherankan bila ikan cupang ini memeiliki kesanggupan untuk hidup di tempat yang memiliki kandungan oksigen terlarut sangat sedikit. "nenek moyang" ikan cupang ini di alam umumnya hidup di daerah rawa-rawa, persawahan,  dan daerah aliran sungai yang dangkal. 


Tempat Untuk Ikan Cupang

Mereka hidup berkoloni secara damai dari perairan yang terlindung dari sinar matahari langsung. Tempat tersebut umumnya memiliki air dengan derajat keasaman atau pH antara 6,5-7,2, derajat kesadahan berkisar 7-10° HD, dan suhu air sebesar 24-30 C.

Cara Ikan Cupang Berkembangbiak

Cupang hias berkembang biak dengan cara bertelur. Mereka dikenal sebagai ikan yang merawat atau menjaga telurnya hingga menetas. Telur yang dihasilkan dilakatkan pada sarang yang dibuatnya sendiri. Secara singkat proses pemijahannya sebagai berikut. 

Proses Pemijahan Ikan Cupang

Sebelum memijah si jantan cupang akan membuat sarang berupa buih sebagai tempat bulan madunya. Setelah buih berkumpul cukup  banyak, si jantan cupang akan mulai mengajak kawin si betina cupang. Terkadang, bila dengan rayuan yang lembut si betina cupang menampiknya, tak jarang sijantan cupang akan melakukan kekasaran. Si betina cupang akan terus dipaksa agar mengeluarkan telurnya. 

Dengan lilitan, gigitan, bahkan saling gumul antar-keduanya menjadi pemandangan yang biasa bila menyaksikan perkawinan ikan cupang ini. Begitu si betina cupang mengeluarkan telurnya, si jantan cupang denagan sigap segera membuahinya. Lalu, satu demi satu telur-telur tersebut akan dipungutinya dan ditempelkan pada buih-buih yang ada. Meskipun terkenal gemar berantem, si jantanlah yang akan bertugas merawat atau menjaga telur-telur tersebut hingga menetas. 

Termasuk dan gangguan si betina cupang yang dikenal memiliki tabiat jelek, yakni suka memengas telur atau anaknya sendiri. Biasanya, selang 2-3 hari kemudian telur-telur tersebut akan menetas. Meskipun demikian sijantan cupang masih terus menjaganya hingga 2-3 hari setelah menetas. Si jantan cupang akan meninggalkannya ketika burayak-burayak tersebut mampu berenang sendiri.

Karena pada dasarnya merupakan perkawinan silang ikan yang dilakukan oleh hobiis dan setiap peternak ikan cupang hias tersebut dapat dikatakan merupakan varietas baru yang tidak dapat ditemukan di alam. Meskipun pada awalnya merupakan perkawinan antar spesies, tetapi karena dilakukan sudah melewati ratusan keturunan sulir dirunut lagi cikal bakalnya. 

Pendapat Mengenai Ikan Cupang

Ada beberapa pendapat berkenaan dengan hal ini.  Pendapat pertama mengemukakan bahwa cikal-bakal dan ikan cupang hias yang dikenal sekarang ini adalah Betta macrostoma,Betta akarensis ,Betta anabatoides, dan Betta unimaculata. 

Pendapat kedua mengemukakan bahwa cikal bakal dari ikan cupang hais yang dikenal sekarang ini adalah semua spesies yang berasal dari Genus betta sp., tak terbatas pada keempat spesies di atas. Satu hal yang pasti, setelah melewati proses penangkaran dan melewati perkawinan antar spesies yang cukup lama, terbentuklah ikan cupang yang memiliki  bentuk tubuh dan warna sirip yang beraneka rupa. Untuk penanaman jenis ikan tersebut kini dikenal dengan nama Betta splendens, yaitu varietas ikan cupang yang tidak dapat ditemukan di alam, tetapi merupakan hasil budidaya para hobiis dan peternak. 

Telah disinggung di awal tulisan ini perbedaan yang paling mencolok antara Betta splendens jika dibandingkan dengan nenek moyangnya yang ada pada warna dan bentuk siripnya. Bila di awal kemunculannya hanya dikenal dengan siripnya yang merumbai-rumbai atau dikanal dengan nama slayer, kini keragaman bentuk siripnya lebih variatif. Bentuk sirip Betta splendens sangat lebar dan berjari-jari di ujungnya dengan bentuk yang sangat variaif.

Demikian juga warna tubuhnya, dan warna tunggal hingga kombinasi, semuanya dapat di temukan dipasaran dengan mudah. Tentu saja masing-masing jenis tersebut memiliki ciri khas yang berbeda antara sama dengan lainnya.

Namun yang pasti, dengan segala kelebihan yang melekat pada ikan cupang ini uasaha untuk memperoleh jenis baru, sangat terbuka hingga kelak dikemudian hari lebih memperkaya ragam jenis cupang hias yang ada di masyarakat.

Artikel lain yang anda dapat baca di blog ini  Pakan Alami Untuk Ikan Cupang

Sumber : Buku ' Budi Daya Ikan Cupang ' Penerbit, Ganeca Exact

Sumber Gambar : http://www.seriouslyfish.com/


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

ISI ARTIKEL BLOG INI BERSUMBER DARI MAJALAH DAN BUKU YANG DAPAT DIPERCAYA, DAN HAK CIPTA ISI KONTEN SEPENUHNYA MILIK MASING-MASING PENERBIT

No comments:

Post a Comment